Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Situasi Lock down Di India Kacau Bisa Dijadikan Pelajaran Untuk Negara Berkembang Lainnya (update data terbaru)

DATA UPDATE COVID-19 DI INDONESIA
SENIN 30 MARET 2020
TOTAL
KASUS
1414
MENINGGAL
122
SEMBUH
75




 Di India sudah menerapkan lock down akibat situasi penyebaran virus corona semakin meluas. Pemerintah secara resmi melakukan lockdown,namun yang terjadi timbul masalah baru yaitu masalah ekonomi untuk rakyat kecil yang mengandalkan upah harian untuk bertahan hidup. Apalagi mereka yang bekerja diluar kota.

Hal ini karena pemerintah India kurang merencanakan dengan baik sehingga timbul kekacauan.

Apakah Negara Berkembang Lainnya juga akan mengalami situasi seperti ini jika melakukan lock down ?
 Mengigat Negara yang berkembang dan India hampir sama keadaanya dan mempunyai populasi penduduk yang cukup besar.Ditambah penduduknya juga banyak yang bekerja mengandalkan upah harian seperti tukang bangunan,kuli bangunan,buruh pabrik,tukang becak,ojek,kuli panggul,padagang kecil di tempat-tempat wisata yang saat ini juga sudah banyak yang tutup.

Berikut situasi yang saat ini terjadi di India :

 -Semua perusahaan,pabrik serta kantor yang tidak terlalu penting disaat pandemic corona sudah ditutup imbasnya mereka yang bekerja dengan gaji harian tidak punya uang untuk makan dan bertahan hidup.Ditambah lagi tanggunggan keluarga dan lain-lain karena gaji setiap hari selalu minim dan cukup untuk kebutuhan harian.

 -Berjalan kaki pulang kekampung halaman. Mereka yang bekerja diluar kota memilih pulang ke kampung halaman.Namun hanya membawa sedikit uang dan makanan. Dan karena perusahaan transportas jugai sudah banyak yang ditutup sementara bahkan kendaraan pribadi banyak yang dihentikan,akhirnya banyak yang memilih berjalan kaki untuk mudik.Berjalan puluhan kilometer tanpa bekal yang cukup karena toko dan penjual makanan sudah tutup disepanjang jalan.Sungguh berat.

 -Bagi yang punya uang lebih mereka bisa stock makanan dan diam dirumah berbulan-bulan dan bagi yang pekerja harian hanya ada 2 pilihan ‘’meninggal karena kelaparan atau terkena virus corona’’.

 -Alih-alih harus berjaga jarak agar tak tertular,orang-orang di India ini malah bergerombol antri kendaraan umum yang masih beroperasi secara terbatas,yang rentan menularkan banyak virus ke orang lain.Karena semua orang ingin mudik kekampung asal.

 -Kebutuhan APD dirumah sakit sudah sangat minim dan resiko pekerja rumah sakit tertular virus corona jadi lebih besar lagi. -Stock ventilator (alat bantu pernafasan ) di rumah sakit-rumah sakit mulai menipis.

 Pemerintah India menerapkan lockdown selama 21 hari namun belum genap 1 minggu kekacauan terjadi,untuk mengatasi hal ini pihak pemerintah akan menggelontorkan dana sebesar 362 triliun yang akan digunakan untuk memberikan beras untuk setiap orang 5 kg/bulan,makan gratis,tabung gas serta bantuan langsung tunai dan juga untuk membeli APD serta ventilator.Selain itu juga akan ada asuransi kesehatan untuk petugas medis karena resiko terpapar virus corona sangat tinggi.

 Jika negara berkembang lainnya benar-benar melakukan lock down harus sudah merencanakan dengan baik kemungkinan yang akan terjadi,karena seperti yang sudah terjadi dinegara lain dimana di India banyak orang kelaparan dan berjalan sangat jauh akibat transportasi ditutup,bahkan di italia yang nota bene negara maju juga sudah mulai muncul tindak kejahatan dimana sebagian supermarket dijarah.

Semoga semua dapat membaik dan pandemic ini segera berakhir.