Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kenapa Moto GP Tidak Menggunakan Electrik Stater



Sering kita melihat di tayangan TV atau di sirkuit ketika pembalap moto GP terjatuh harus capek-capek mendorongnya agar mesin motornya hidup kembali.Pernahkah anda berpikiran kok ngak pakai electric stater saja biar bisa cepat hidup mesinnya dan melanjutkan lomba kembali.

Ternyata dengan sengaja motor Moto GP tidak dipasang electric stater dengan alasan.

* Bobot

Untuk 1 perangkat komplit di tambah aki mempunyai bobot kurang lebih 3 sampai 4 kg.Dengan menanggalkannya maka akan ketemu weight to ratio yang bagus,semakin ringan membuat motor lebih cepat berkaselerasi.Bobot dalam dunia balap sangat diperhitungkan selisih sedikit saja bisa berpengaruh di kecepatan yang berimbas pada  lap time.Bahkan beberapa rider sengaja berdiet untuk memiliki berat yang ideal untuk seorang pembalap.Semakin ringan semakin bagus yang penting masih masuk dalam regulasi,toh tanpa electrick stater motor masih bisa hidup.

Bahkan crew dipaddock rela mendorongnya untuk menyalakan mesin atau menggunakan roller stater yaitu dengan cara menaikkan roda belakang ke roller dan memutarnya.Saat roller stater berputar otomatis roda belakang berputar seketika  memasukkan gigi dan melepas kopling maka motor akan menyala.
Namun dengan cara lain seperti tim ducati yaitu memutar crankshaft dengan alat khusus jauh lebih praktis dan baik.

Dengan tidak dipasangnya electric stater maka bobot motor akan berkurang setidaknya 4 kg yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan lainnya.

Insinyur dan mekanik bisa memanfaatkannya setidaknya keuntungan 4 kg itu untuk memasang perangkat electronic lainnya seperti traction control atau juga bisa keuntungan 4kg itu dimanfaatkan untuk mendesain winglet agar mendapat downforce roda depan dan desain fairing aerodinamika sebuah motor agar bisa menempuh kecepatan yang lebih baik.

Namun dengan tidak adanya electric stater pada motor Moto Gp maka pembalap akan banyak membuang waktu jika terjatuh dan mesin motor mati.
Setelah terjatuh dengan dibantu marshal (petugas sirkuit ) untuk medirikan motor yang cukup berat dan besar juga harus mendorongnya agar mesin motor bisa menyala kembali,dan itu merupakan kerugian yang sangat besar karena membuang waktu beberapa detik.

Jadi pembalap moto GP sangat rugi jika terjatuh karena selisih waktunya sangat tipis sekali antar pembalap.Terkadang pimpinan lomba hanya berjarak tidak kurang 1 detik dengan peringkat 10.

Selain itu sisi mekanik penggerak motor stater serta kruk as bisa menambah gesekkan pada mesin saat bekerja,sehingga meskipun sedikit sekali dapat mengurangi power pada motor.

Namun dengan keuntungan berat lebih ringan tanpa memakai electric stater,maka mekanik dan insiyur lebih memilih melepasnya karena keuntungannya lebih banyak ketimbang memakainya.

Karena kita tahu tujuan utama motor balap adalah ringan,cepat dan mudah dikendalikan baik saat berkaselerasi atau pada saat pengereman.
Itulah alasan kenapa Kenapa Motor Moto GP Tidak Menggunakan Electrik Stater